Wednesday, 1 July 2015

Kitchen Set I

Kitchen set adalah furniture/mebel yang di buat untuk mewadahi keperluan memasak dalam rumah yang di lengkapi dengan peralatan yang menunjang untuk masak.


Komponen yang biasa di wadahi dalam kitchenset adalah:
1. Rak piring
2. Rak sendok
3. Laci sebagai wadah untuk tempat bumbu
4. Lemari atas yang biasa di fungsikan untuk menyipan piring, gelas asesoris penunjang masak yang berkarakter ringan
5. Lemari bawah yang di fungsikan untuk menyimpan, peralatan yang berat (misal panci,tempat gas.dll)

Seiring dengan perkembangan sarana masak dan perlengkapan dapur maka kithcen set sering pula di gabung dengan , tempat lemari es, tempat minum, bahkan kadang – kadang ada tv yang di masukkan dalam kitchenset.

Jenis kitcenset di bedakan menjadi beberapa macam , di antaranya ” kitchen set ” untuk dapur basah dan ” kitchen set ” untuk dapur bersih atau yang biasa di sebut pantry, biasanya pantry di fungsikan untuk tempat memanaskan masakan yang sudah siap saji, sehingga penempatannya biasa di letakkan di areal yang menyatu dengan ruang makan dan keluarga, sehingga memudahkan untuk pencapaiannya.

Sebelum mendesain atau merenovasi kitchenset perhatikan beberapa prinsip berikut:


1. Pertama, konsep tradisional: segitiga kerja (Work Triangle)


Para desainer umumnya sepakat bahwa ada tiga titik utama dari dapur yaitu: cleanup, mixing dan cooking. Cleanup atau tempat bersih-bersih meliputi, sink (dan mesin cuci piring), tempat untuk piring kotor, kran, tempat sabun, dan tempat piring-sendok-gelas, untuk kebutuhan rutin. Berdekatan dengan tempat bersih-bersih adalah kulkas. 

Mixing atau tempat meracik harus ditata dan cukup dekat dengan alat masak yang paling sering dibutuhkan: pisau, talenan, manguk dan sebagainya. Cooking center meliputi kompor, serta tempat sementara untuk makanan panas. Kabinet untuk meletakkan bumbu, panci, penggorengan, diltekkan tidak jauh dari kompor. 

Layout dapur idealnya menggambarkan relasi optimal antara sink (tempat cuci)+tempat meracik, kompor dan kulkas. Itu sebabnya relasi optimal ini disebut segitiga kerja. Idenya adalah kalau tiga hal ini berjarak terlalu jauh, pekerja dapur atau ibu rumah tangga harus bekerja lebih berat karena banyak langkah/jalan yang tidak berguna. Sebaliknya bila terlalu dekat, titik-titik kesibukan kerja dapur mungkin menjadi tumpang tindih.

2. Kedua konsep modern: multiple working centres
Dapur yang di desain lebih modern, memperkenalkan konsep island layout. Asumsinya adalah kebanyakan orang, karena kesibukan kerja, cenderung memilih makanan yang semi siap saja: bumbu jadi, makanan kaleng, makanan siap goreng atau rebus dan sebagainya.

Selain itu, keluarga modern cenderung beranggapan, siapa saja mestinya dapat bekerja di dapur. Tidak hanya ibu rumah tangga (atau pembantu rumah). Hal ini sejalan dengan perubahan peran suami-istri, dan kesetaraan pembagian kerja rumah tangga di antara anggota keluarga, Selain itu, dapur modern juga menambahkan satu fungsi dapur yaitu sebagai tempat saji, yaitu tempat untuk menata makanan panas yang selesai dimasak, sebelum disajikan ke meja makan. Atau juga tempat untuk memasak kue. 

Dengan asumsi itu, para desainer mengembangkan konsep islands layout. Pada layout ini counter top (top table: granit, marmer, takon dsb) diletakkan di tengah dan menciptakan ruang yang lebih banyak untuk meracik, menyiapkan makanan dsb.

3. Ketiga, standard layout
Di bawah ini saya tampilkan standard layout kitchen set dengan berbagai bentuk yang berbeda yaitu bentuk garis atau ”I” (one-wall), U, L, Island, Galley dan Peninsula.

Bentuk I adalah bentuk yang paling tidak ideal. Namun bila kondisi tidak memungkinkan, perhatikankah urutan standard layout dapur berbentuk I. Yaitu, lemari es, sink, tempat meracik dan kompor. Bentuk U adalah bentuk yang paling ideal. Karena bentuk ini mengkonsentrasikan area kerja dalam ruang yang kompak, dengan sedikit trafik. Sementara versi peninsula dan island, yang merupakan modifikasi bentuk U menambahkan aspek sosiabilitas, yang menghubungkan dapur dengan ruang makan atau ruang keluarga.Bentuk L adalah bentuk yang sederhana dan efisien. Khususnya bila ruang dapur tidak memungkinkan bentuk U.

1) Single Line

Dapur model ini berbntuk garis lurus. Dapur jenis ini banyak ditemui di apartemen atau rumah yang memiliki ruang-ruang yang memanjang dan tidak terlalu lebar. Bentuk ini kurang efektif namun hemat tempat.

Di sini kitchen set bersih berada satu arah dengan kitchen set kotor. Agar alur kerja menjadi mudah, letakkan sink ditengah – tengah kitchen set . Selain itu, hindari bentuk linier yang terlalu panjang karena dapat membuat lelah . Kelebihan dapur ini adalah hemat tempat. Karena keterbatasan ukuran, dapur jenis ini kurang efektif untuk melakukan aktivitas yang kompleks. Pada dapur single line agak sulit untuk dibuat kombinasi dapur basah dan dapur kering. Dapur single line sebaiknya difungsikan untuk satu jenis dapur saja. Jika tetap ingin menampilkan keduanya maka alur kerja dapur perlu diperhatikan secara cermat agar tidak tercampur antara fungsi dapur basah dan dapur kering.

2) Double Line

Pada model ini dapur bersih dan dapur kotor terletak pada dua dinding yang berlawanan. Model ini dibuat untuk memudahkan pemisahan antara dapur bersih dan dapur kotor.

Bentuk kitchenset ini lebih sering disebut dengan bentuk koridor. Pada model ini kitchen set bersih dan kitchen set kotor berada pada posisi berhadap-hadapan. Model ini sangat membantu untuk mempermudah pemisahan antara kitchen set kotor dan kitchen set bersih. Sebaiknya kompor dan sink diletakkan dalam satu garis dan sisi satunya dapat digunakan untuk tempat penyimpanan.

Jarak antara kedua sisi minimal 80cm agar memberi kemudahan sirkulasi saat beraktivitas di ruang dapur. Lay-out dapur double line ini juga perlu diperhatikan sehingga aktivitas memasak dapat dilakukan dengan nyaman dan aman.

3) Model L (L-Shaped Kitchen Layout)

Model ini bisa diterapkan pada ruang yang terbatas. Jalur sirkulasi pada dapur L relatif lebih nyaman. Bentuknya yang siku memungkinkan pengelompokan antara dapur bersih dan kotor ditempatkan pada 2 dinding yang berpotongan (di sudut).

Model ini merupakan bentuk kitchen set yang paling sering digunakan karena dianggap paling fungsional dan optimal. Model ini banyak diterapkan pada desain kitchen set minimalis. Jalur sirkulasi pada kitchen set L relatif nyaman. Umumnya peralatan dan bumbu masak berada dalam jangkauan. Pengelompokan antara kitchen set bersih dan kitchen set kotor juga lebih mudah karena ada sisi sikunya. Desain dapur seperti ini cocok bila lokasinya menyatu dengan ruangan lainnya seperti ruang makan atau ruang keluarga.

Dapur dengan konfigurasi kitchen set yang berbentuk huruf “L” merupakan salah satu bentuk dapur yang banyak diterapkan pada rumah-rumah masa kini. Model ini pun bisa diterapkan pada ruang dapur yang memiliki luasan terbatas. Bentuk siku dapur ini juga memungkinkan terjadinya pengelompokan antara dapur basah dan dapur kering yang bisa dibagi pada kedua sisinya. Salah satu kelebihan lain dari dapur berbentuk “L” adalah memiliki jalur sirkulasi yang nyaman untuk beraktifitas.

4) Model U (U-Shaped Kitchen Layout)

Bentuk dapur U biasanya menempati tiga dinding dan dapat digabungkan dengan bar karena bentuknya yang ngantong. Dapur U bisa dimanfaatkan untuk penyimpanan yang cukup luas.

Kitchen set bentuk ini merupakan tempat penyimpanan yang cukup lega dan diyakini sebagai bentuk kitchen set yang paling ideal. Karena bentuknya yang ngantong, kitchen set bentuk U dapat digabung dengan bar sehingga anda dapat memiliki kitchen set sekaligus tempat bersantap. Setiap sisi ruangan ini benar-benar dapat dimanfaatkan.

Bentuk dapur dengan konfigurasi kitchen set berbentuk huruf “U” ini membutuhkan ruang yang cukup luas untuk menampung kitchen set yang cukup lengkap. Bentuknya yang “ngantong” dengan tiga sisi membuat pengaturan/pembagian area kerjanya pada dapur model “U” lebih leluasa. Kombinasi dapur basah dan dapur kering bisa diterapkan pada dapur ini. Bahkan dapur inipun bisa di rancang dengan model minibar pada salah satu sisinya. Jika dirancang lebih maksimal, dapur model "U" dapat menampilkan kesan mewah dan elegan.

5) Model Island (Island Shaped Kitchen Layout)

Model dapur “island” membawa kesan ekslusif dan dapat diterapkan apabila ruangan yang tersedia cukup luas. Pada model ini kompor atau oven berikut cooker hood terpisah dari perangkat dapur lainnya. Selain itu, tipe island ini juga berfungsi sebagai tempat makan dan meja saji juga.

Bentuk kitchenset “island” sebenarnya adalah bentuk L atau bentuk U yang ditambah dengan meja di tengah–tengah. Membawa kesan ekslusif pada desain interior dapur, model “island” (pulau) dapat diterapkan untuk kitchen set yang memiliki luasan cukup besar. Pada model ini peralatan memasak seperti kompor, oven, atau cooker hood terpisah dari perangkat lainnya, seolah membentuk pulau atau island, dikelilingi kabinet-kabinetnya. Selain kompor atau oven, island juga bisa menjadi meja saji atau bahkan meja makan.

Bentuk island merupakan salah satu bentuk konfigurasi kitchen set yang unik. Jika konfigurasi kitchen set lain rata-rata merapat ke diniding maka pada konfigurasi ini terdapat salah satu bagian yang terletak di tengah ruangan. Bagian inilah yang disebut island (pulau).

Konfigurasi island diciptakan untuk mengakomodasi kebutuhan ruang dapur yang berukuran luas. Konfigurasi ini bisa mengambil bentuk dasar dari konfigurasi lainnya, seperti single line “L” atau “U”. Island di bagian tengah biasanya berbentuk meja yang bisa difungsikan sebagai area cuci, area memasakan, pantri, ataupun meja saji.

6) Dapur Bentuk "G"

Kitchen set ini didesain sangat lengkap dengan mengakomodasi fungsi dapur basah dan dapur kering (pantri). Ditopang dengan luas ruangan yang cukup besar , kitchen set berikut tampil menawan dengan beberap keunikan yang dimilkinya. Selain keunikan pada konfigurasi “G” yang digunakan. Ada tiga keunikan lain pada desain kitchen set berikut.

Keunikan pertama terlihat dari aplikasi material kaca pada beberapa bagian pintu lemari kabinet. Material kaca ini membuat ruangn menjadi lebih eksklusif dan semakin lapang. Keunikan kedua terlihat pada meja pantri yang pada salah satu bagiannya didesain melingkar membentuk silinder. Meja pantri berbentuk silinder ini makin cantik jika diberi aksesoris bunga di atasnya. Keunikan ketiga ketiga terliaht pada penempatan rak stainless steel berbentuk vertikal pada meja pantri. Rak yang estetis ini berfungsi untuk meletakkan perlengkapan sarapan di meja pantri, seperti selai, kopi, susu, dan sebagainya.

#dari berbagai sumber

6 Metode MENCARI BUYER DARI LUAR Negara Melalui INTERNET

  6 Metode MENCARI BUYER DARI LUAR Negara Melalui INTERNET Dalam bisnis ekspor, buyer merupakan ujung tombak dari suatu proses. Produk serta...